Hilangnya Malaysia Airlines MH370 pada Sabtu lalu, 8 Maret 2014, mengundang banyak spekulasi. Otoritas Malaysia menyebut kejadian ini sebagai "misteri hilangnya pesawat yang tidak diprediksi". (Baca: Dukun Kondang Ikut Cari Malaysia Airlines)
Berikut ini teori seputar hilangnya pesawat jenis Boeing 777-200 ER ini seperti dilansir The Washington Post pada Selasa, 11 Maret 2014.
1. Terjadi kerusakan pada badan atau sayap pesawat. Militer Malaysia menyebutkan bahwa pesawat sempat berputar arah sebelum menghilang dari radar. Apakah pesawat tersebut kemudian mengalami kerusakan sehingga harus kembali? Pertanyaan ini hanya bisa menjelaskan kenapa puing-puing sampai sekarang tidak bisa ditemukan sebab terjadi perubahan rute pesawat. Hanya, seharusnya pilot mengirim sinyal pemberitahuan adanya kerusakan. Hal inilah yang tidak ada.
Kemungkinan lainnya, pesawat tiba-tiba meledak dan mungkin terjadi meski sudah dalam posisi stabil. Namun teori ini hanya bisa menjawab pertanyaan kenapa tidak ada pemberitahuan dari pilot. Belum bisa menjawab pertanyaan ke mana puing-puing tercecer. (Baca: Sayap Pesawat Malaysia Airlines Pernah Rusak)
2. Pilot bunuh diri. Teori ini juga sempat muncul saat jatuhnya pesawat Silk Air dari Jakarta ke Singapura pada 1997 yang menewaskan 104 orang. Pun dengan kejadian jatuhnya pesawat Air Mesir pada 1999 jurusan Los Angeles, Amerika Serikat, ke Kairo yang menewaskan 218 orang. Hanya belum ada bukti kuat terkait dengan teori ini untuk dua kejadian tadi.
3. Adanya bom di pesawat. Pihak berwenang Malaysia mengatakan lima orang sempat check in tapi tidak ikut terbang. Hal ini menguatkan spekulasi adanya bom. Namun Kepala Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman membantahnya.
Menurut dia, semua barang penumpang yang tidak jadi terbang ini telah diturunkan. Hal ini tampaknya menyebabkan pesawat sempat tertunda juga untuk terbang. Jika memang ada bom, pertanyaannya: kenapa hingga saat ini tidak ada kelompok teroris yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut?
4. Pembajakan pesawat. Fakta bahwa dua penumpang ternyata naik pesawat dengan paspor curian mendorong kemungkinan pesawat dibajak. Namun pembajakan ini cenderung ceroboh sebab ada catatan bahwa pesawat berputar arah sebelum menghilang.
Jika pembajak sengaja memutar arah sebelum menabrak, hal ini menguatkan fakta kenapa puing pesawat sulit ditemukan. Pembajak bisa mematikan pemancar. Meski begitu, idealnya radar utama harusnya tetap menangkap pergerakan pesawat. Jika memang dibajak, bagaimana cara mereka masuk kokpit yang dikunci dan kenapa pesawat Malaysia menuju Cina yang jadi sasaran?
sumber: tempo.co