Raden Mas Margono Djojohadikusumo
( 16 Mei 1894 – 25 Juli 1978 ) Anggota BPUPKI adalah anak dari asisten
Wedana Banyumas cucu buyut dari Raden Tumenggung Banyakwide,pengikut setia dari Pangeran Diponegoro.Raden Mas Margono Djojohadikusumo juga adalah pendiri Bank Indonesia. Darah pejuang dan keahlian bidang ekonomi menurun kepada Putranya Soemitro Djojohadikusumo dan terpaksa mengorbankan dua Putranya yang gugur dalam peristiwaPertempuran Lengkong Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo dan Taruna SoejonoDjojohadikusumomelawan Penjajah.
Soemitro Djojohadikusumo,
juga mempunyai rekam jejak sebagai Bagawan Ekonomi yang adalah Pakar
Ekonomi Kerakyatan. Seorang Sosialis yang berintegritas berjuang
bahu-membahu bersama Masyumi dan pertikaiannya dengan Komunis membawa
Soemitro Djojohadikusumo
harus meninggalkan empuknya kekuasaan. Darah kepahlawanan yang menurun
dari leluhurnya berani menentang kekuasaan yang dianggap menyimpang dari
jalur kebenaran.
Semula orang tak faham, mengapa seorang
Prabowo Subianto yang Islam Abangan, begitu dekat dengan kalangan Islam
dan bahkan menggalang kekuatan ABRI yang dikenal dengan ABRI Hijau yang
dekat dan berjuang menentang LB Moerdani yang anti Islam dan dengan
seenaknya membunuhi orang-orang Islam. Ingat Peristiwa Tanjung Priok
yang lebih dari 400 orang dibantai tanpa sebab dan LSM Pegiat HAM saat
ini sama sekali tidak bersuara, LB Moerdani memang telah tiada, tapi
jajaran pelaksana dan pelakunya masih banyak yang hidup. Apa kata Pegiat
HAM? Dimana suara Ratna Sarumpaet dalam kasus HAM berat Ranjung Priok ?
Kini ramai sekali LSM menyuarakan HAM pada Kasus Mawar, tidak kalah
ramainya denganberita sukses Joko Widodo. Sama ramainya dari sumber
berita yang sama, dalam teori korelasi tampak sekali adanya upaya
pembentukan sebuah opini public terhadap dua sosok yang dipertandingkan dengan pemberitaan yang paradox.
Peristiwa “ MAWAR “ tidak bisa dipisahkan dengan Peristiwa Tanjung
Priok 12 September 1984. Dan perilaku Theo Syafei dalam kasus-kasus
Ambon dan Poso semua hanya untuk kekuatan dan kekuasaan. Peristiwa Mawar
tidak akan lepas dai peran CSIS. Dari CSIS ini lah awalmula ABRI
terkotak-kotak dimana sampai pada puncaknya saat LB Moerdani memegang
kekuasaan, hampir semua Jenderal yang mempunyai latar belakang Islam dan
pernah bergabung dalam Organisasi Islam dimasa SMA nya disingkirkan.
Prabowo Soebianto yang tidak mempunyai keterlibatan langsung dengan
Islam tapi mempunyai sejarah panjang Perjuangan leluhurnya yang walaupun
Sosialis tapi senentiasa akrab dengan kekuatan Islam. Kasus pelarian
Soemitro Djojo Hadikoesoemo keluar negeri dan kebersamaan ayah dan
Kakeknya berjuang bersama Masyumi, inilah yang menanamkan rasa keyakinan
Prabowo bahwa kekuasaan hanya dapat diperoleh bila mampu mewadahi
aspirasi Islam dan bekerja sama dengan kekuatan Islam. Inilah pula saat
Prabowo Sorbianyto melihat ada kecenderungan LB Moerdani untuk melakukan
kudeta atasmertuanyamengingatkan derita Ayahandanya dan tergalanglah kekuatan ABRI HIJAUbersatu untuk melawan LB Moerdani.
Operasi “Mawar” yang memutus hubungan antara BARNAS dimana Ratna
Sarumpaet ada didepan didukung oleh kekuatan Militer yang ada dalam
kendali LB. Moerdanidengan kekuatan mahasiswa yang Amien Rais ada
didalamnya. Para martir yang sudah disiapkan oleh LB. Moerdani untuk
dihabisi ditengahhiruk pikuk demonstrasi. ( Ingat kasus Tanjung Priok,
realita LB Moerdani yang haus darah ) melalui para sniper. Kekuatan LB
Moerdani sudah tidak lagi mampu menggerakkan kesatuan secara utuh, tapi
sebagian masih menempati posisi strategis. Sintong Panjaitan masih
berposisi sebagai Staf Ahli Wapres / Pres. BJ Habibie. Bila operasi LB.
Moerdani berhasil yang terjadi adalah perang sipil melawan militer.
Dimana kekuatan sipil yang didalamnya sudah masuk kekuatan LB. Moerdani
akan mendapat bantuan langsung dari Kapal Selam AS yang sudah ada di
selat Bali. Bahkan ada Kapal Induk AS yang sudah bersiaga di perairan
Australia. Diambilnya para pegiat reformasi oleh Tim Mawar telah memutus
scenario GERAKAN SIPIL melawan militer yang telah disiapkan.
Skenario LB. Moerdani untuk merebut kekuasaan menggunakan kekuatan sipil
dan Mahasiswa “Gagal” oleh kesediaan lengser Pak Harto, dan menyerahkan
kekuasaan kepada BJ. Habibie kemudian berlanjut dengan memindahkan
konflik horizontal di Ambon dan Poso.
sumber : FP facbook ( Info Dunia Militer )
Title : Joko Widodo dibanding Prabowo Subianto ( Trah Banyak Wide yang Nasionalismenya Tidak Diragukan.)
Description : Raden Mas Margono Djojohadikusumo ( 16 Mei 1894 – 25 Juli 1978 ) Anggota BPUPKI adalah anak dari asisten Wedana Banyumas cucu buyut da...