Ass.WrWb Ustadz, Mohon penjelasan detail tentang metode ruqyah yang lengkap termasuk doa dan cara menghadapi tipuan jin.
Terima kasih, WassWrWb
Saleh
Jawaban:
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
‘RUQIYAH’, dalam prakteknya adalah upaya untuk mengusir jin dan segala
macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem. Bagi
jin yang mengganggu dan jahat, bacaan Al-Quran –terutama pada ayat
tertentu- yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang shalil dan
bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan panas yang
membakar dan pergi.
Diantaranya yang paling sering digunakan
adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalaة nsurat Al-Baqarah
(tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat
Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa
lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang
kesurupan.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang
menyimpang, apalagi dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh
dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain
adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada
Allah.
Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta
sesajen, minta kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai
tumbal, itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah
bertentang dengan hukum-hukum Allah.
Pada dasarnya bila
dibacakan Ruqiyah, jin itu sangat takut dan tidak berani menawar-nawar
dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran itu
membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak
ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari menganggu
manusia.
Ruqyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak
jalan untuk mengusir gangguan setan dan sihir. Abdul Khalik Al-Atthar
dalam bukunya “menolak dan membentengi diri dari sihir” menyebutkan
bahwa untuk bisa terbebas dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan
beberapa cara, antara lain:
1. Metode Istinthaq
Methode istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh
orang yang terkena sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya,
nama tukang sihir yang memanfaatkan jasanya, nama orang yang membebani
tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat penyimpanan sihir
serta barang-barang yang digunakan untuk menyihir. Meskipun demikian,
kita dituntut untuk tetap waspada dan tidak mempercayai sepenuhnya akan
apa yang diucapkan oleh setan yang ada di dalam tubuh pasien, sebab
bisa jadi setan berbohong dengan tujuan untuk menimbulkan fitnah dan
memecah belah hubungan baik diantara sesama manusia.
2. Metode Istilham
Melalui Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari
Allah swt) agar Ia berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga
sihir yang menimpa seseorang bisa terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.
3. Metode Tahshin
Methode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan
melindungi korban sihir dengan menggunakan bacaan Al-Qur’an, zikir dan
ibadah-ibadah tertentu.
Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara
yang paling efektif dalam mengobati pengaruh sihir adalah dengan
mengerahkan kemampuan untuk mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah,
gunung dan lain-lain. Dan bisa diketahui lalu diambil, maka lenyaplah
sihir itu.
Pengobatan sihir yang diharamkan adalah
menyingkirkan sihir dengan sihir juga, ini sesuai dengan perkataan
Rasul yang melarang keras seorang muslim pergi ke rumah dukun dan
tukang sihir untuk meminta bantuan kepadanya.
Imam Ibnul
Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan memusnahkannya adalah
pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Rasulullah saw bahwasanya beliau memohon kepada Allah untuk dapat
melakukan hal itu. Allah memberi petunjuk kepada beliau, sehingga
beliau pernah mengeluarkan sihir dari sebuah sumur.
4. Hijamah
Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh
yang terasa sakit akibat pengaruh sihir, karena sihir bisa berpengaruh
pada tubuh, dan melemahkannya.
5. Obat-obatan
Pengobatan sihir dapat juga dilakukan dengan menggunakan obat-obatan
yang mubah (dibolehkan) seperti dengan memberi kurma ‘Ajwah kepada si
penderita.
Diriwayatkan dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya
bahwasanya Rasulullah saw bersabda,“Barangsiapa setiap pagi hari
memakan kurma ‘Ajwah maka tidak akan membahayakan dirinya baik racun
maupun sihir pada hari itu hingga malam hari.” (HR. Bukhari)
Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: Kurma ‘Ajwah
memiliki hasiat dan manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan
sihir karena berkat do’a Rasulullah saw terhadap kurma Madinah, dan
bukan karena keistimewaan kurma itu sendiri.
6. Ruqyah
Cara yang lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah
dengan membacakan ruqyah syar’iyyah (pengobatan melaui bacaan
Al-Qur’an, zikir dan do’a).
Imam Ibnu Qayyim mengatakan:
Diantara obat yang paling mujarab untuk melawan sihir akibat pengaruh
jahat setan adalah dengan pengobatan syar’i yaitu dengan zikir, do’a
dan bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur’an. Jiwa seseorang apabila
dipenuhi dengan zikir, wirid dan mensucikan nama Allah niscaya akan
terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir bisa sembuh
dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan ditiupkan
pada dada atau tubuh yang sakit sambil membaca zikir dan do’a.
Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini mampu menolak dan menghilangkan bahaya sihir, diantaranya:
- Surat Al-Fatihah
- Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
- Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19
- Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121
- Surat Al-A’raf khususnya ayat 54-55
- Surat Al-Mu’minun khususnya ayat 115-118
- Surat Yasin khususnya ayat 1-12
- Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10
- Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Sedangkan do’a-do’a yang dianjurkan diantaranya:
اللهم رب الناس اذهب البأس اشف أنت الشافى لا شافي إلا أنت شفاء لا يغادر سقما.
“Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berilah
kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan
kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikitpun.”
بسم الله أرقيك من كل شيء يؤذيك ومن شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك بسم الله أرقيك.
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa atau
pandangan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu,
dengan nama Allah saya meruqyahmu.”
أعيذك بكلمات الله التامة من شر ما خلق.
“Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan”
Bin
Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan hanya kepada
Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca do’a-do’a
berikut ini:
بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم.
“Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu
menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di
bumi, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Dibaca 3x pada pagi
dan sore hari)
Dan dianjurkan pula untuk membaca Ayat Kursy
ketika hendak tidur dan sehabis salat fardhu, disamping membaca surat
Al-Falaq, Al-Nas dan Al-Ikhlash setiap selesai melakukan salat subuh
dan salat maghrib serta menjelang tidur.
Seluruh cara di atas
hanyalah sekedar do’a dan usaha, sumber kesembuhan hanyalah dari Allah
semata, Dialah yang Maha mampu atas segala sesuatu dan di tangan-Nya
segala obat dan penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi berdasarkan
ketentuan dan takdir Allah swt.
Nabi saw. Bersabda:
Dan berdasarkan penjelasan ulama, maka pengobatan Ruqyah Syar‘iyah diperbolehkan dengan kriteria sbb:
- Bacaan rukyah berupa ayat-ayat Alqur‘an dan Hadits dari Rasulullah saw.
- Do‘a yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
- Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT.
- Tidak isti‘anah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).
- Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
- Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari‘ah.
- Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.
Pada
dasarnya membantu pengobatan dengan ruqyah adalah amal tathowu‘i
(sukarela) yang dibolehkan menerima hadiah dan bukan kasbul maisyah
(mata pencaharian rutin).
Wallahu a‘lam
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.