Setelah pencapresan Jokowi, dan nilai elektabiltasnya tetap
tertinggi, mau tidak mau, kompetitor Capres akan mencari Cawapres yang
merupakan peeraih suara terbayak, populer, dikenal masyarakat.
Salah satu yang dilirik adalah Abraham Samad, ketua KPK periode
2011-2015. Abraham Samad termasuk yang dijagokan untuk dipasangkan
dengan Jokowi. Kalau jadi dipasangkan dengan Jokowi, wah perkiraan saya,
bisa jadi pemilihan presiden cukup satu putaran. Sedangkan Jokowi kalau
dipasangkan dengan cawapres yang lain, Puan, Prananda, Mahfud, atau JK,
atau mungkin juga kalangan militer, bisa jadi Pilpres berlangsung dua
putaran, dengan kemungkinan besar tetap Jokowi yang menang.
Mengenai Abraham Samad sendiri, Jokowi memuji konsistensinya dalam
memberantas korupsi. Malah lebih jauh Jokowi menyebutkan Abraham Samad ‘sangat layak sebagai Presiden‘.
Ketika wartawan nanya lagi, apa Jokowi merasa tersaingi oleh Abraham
Samad, Jokowi menyatakan, ‘Wah ndak seperti itu, wong kita sama-sama
untuk kebaikan.” (sumber: Kompas.com). Ehmm, Jokowi memang memiliki etika politik yang tinggi. Memuji dan tidak menjatuhkan…:D
Nah sekarang, Gerindra yang justru mendekati Abraham Samad sebagai
cawapres Prabowo. Abraham Samad belum menunjukkan penolakan, tetapi juga
belum menunjukkan persetujuannya.
Sumber detik menyebutkan
Abraham memberikan sinyal positif. Taunya detik darimana ya? Karena
bagaimanapun Abraham belum menjawab secara eksplisit. Apa pakai kedip
kedip mata? hehee, gak tau ding.Yang jelas, beliau menjawab meminta
waktu mendapatkan petunjuk dari Sang Ilahi, dan menjalankan takdirnya
saja, nantinya mau jadi apa, Ketua KPK, atau Cawapres.
Mengenai tawaran sebagai cawapres Prabowo, semoga Abraham Samad mau mempertimbangkan hal ini:
1. Ketua KPK adalah jabatan yang menjadi harapan seluruh rakyat
Indonesia untuk pemberantasan korupsi. Jabatan dan pekerjaan yang
dilakukan jauh lebih bermakna. Apalagi mengingat korupsi merupakan
kejahatan luar biasa di negara ini, sudah hampir ‘membudaya’,
diperlukan seorang ketua yang benar-benar kuat dan konsisten menjalankan
amanah sebagai ketua KPK
2. Sebagai ketua KPK, otoritas lebih pasti, dan apresiasi masyarakat
lebih nyata jika berhasil menangkap koruptor, dibandingkan kinerja
sebagai Wapres. Apalagi jika Presidennya dominan, wapresnya gak bisa
apa-apa, hanya sebagai tokoh ‘ban serep’?
3. Sebagai Cawapres yang belum tentu menang, sayang karirnya di KPK.
Rasanya tidak etis jika kalah di pilpres kembali sebagai ketua KPK,
karena ketua KPK seharusnya manusia yang non-partisan, independen, tidak
terkait politik
Semoga pak Abraham Samad tetap konsisten menjadi Ketua KPK. Tetapi
apapun pilihan pak Abraham, tentu itu adalah hak dan takdir yang
dijalankan oleh pak Abraham Samad sendiri pula.
Ya sudah, Salam Kompasiana!
sumber:http://politik.kompasiana.com/2014/03/20/abraham-samad-dipuji-jokowi-kini-siap-jadi-cawapres-prabowo--640191.html
Title : Abraham Samad Dipuji Jokowi, kini Siap Jadi Cawapres Prabowo?
Description : Setelah pencapresan Jokowi, dan nilai elektabiltasnya tetap tertinggi, mau tidak mau, kompetitor Capres a...