Setelah
perang dunia ke-2 berakhir yang menelan banyak korban. Terjadilah fase
perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Sovyet. Dan kemudian
indonesia merdeka di tahun 1945 dimana masih terjadi pergulatan ideologi
apa yang akan dipakai oleh NKRI waktu itu. Disinilah mantan Presiden
Soekarno memainkan peran politik yang kuat terhadap Uni Sovyet yang kala
itu berideologi komunis. Karena ketakutan Uni Sovyet akan jatuhnya
Indonesia ketangan Belanda dan sekutu yang kemudian nantinya akan
membuat Ideologi Kapitalis yang di usung Amerika akan tumbuh subur di
Republik Indonesia. Inilah yang pada akhirnya membuat hubungan Soekarno
begitu mesra dengan Uni Sovyet dan tentunya Soekarno anti Amerika.
Dengan itu Uni Sovyet mendukung kekuatan militer Indonesia secara
besar-besaran dengan mengirimkan persenjataan super canggih nan mutakhir
ke RI. Sehingga kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang
terbesar dan terkuat di dunia pada waktu itu bahkan kekuatan Belanda
sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir
dengan perkembangan kekuatan militer kita.
Gambar Persiden Soekarno Dan Kekuatan Militer pada Saat Itu
1960,
Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia
yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk
membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah
kendali Belanda.
Presiden
Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali
Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan
isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat
kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan
besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia
dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer
Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan. Kekuatan
utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang
terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan
12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot
raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira.
Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa
lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang
dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).
Gambar Kapal KRI Irian yang begitu ditakuti Amerika dan Sekutu
Gambar Kapal Selam Whiskey
Angkatan
udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di
dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu.
Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15.
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat
MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia,
yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini
bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat
supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih
mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51
Mustang. Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17
di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy
Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik
yang dikenal dengan nama TOP GUN.
Gambar pesawat Tempur MiG-21 Fishbed
Gambar pesawat Tempur MiG-15
Gambar High-Subsonic MiG-17
Gambar Supersonic MiG-19.
Indonesia
juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev
(Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4
bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia,
dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi,
Surabaya. Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom
strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan
elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang
daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal
tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41
helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut
berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur.
Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi
legendaris sampai saat ini, AK-47.
Gambar Pesawat Pengebom Tupolev TU-16
Pesawat Tempur B-25 Mitchells
Gambar Pesawat pengangkut Antonov An-12B.jpg
Gambar Helikopter MI-4
Gambar helikopter MI-6
Ini
semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan
udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah
pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua,
dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari
Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima. Tapi setelah
orde lama berakhir dan Orde baru berkuasa semua kedigdayaan presiden
Soekarno dengan kekuatan Persenjataan sepercanggih tadi menjadi tidak
jelas keberadaannya seolah-olah prestasi itu dikubur dan sekarang hanya
menjadi sejarah.
Kemunduran Orde Baru
Situasi berubah drastis seiring dengan munculnya rezim Orde Baru.
Indonesia secara tak resmi menjadi bagian dari Blok Barat. Praktis semua
kebutuhan persenjataan pun mengandalkan pasokan AS, Inggris, dan
sekutu.
Pesawat-pesawat asal Blok Timur pun tak bisa dipakai karena pasokan suku
cadang dan senjata baru terhenti pada awal tahun 1970-an.
Indonesia melengkapi diri dengan arsenal buatan Blok Barat. Namun,
Indonesia tak memiliki keleluasaan dalam menggunakan peralatan senjata
itu. Saat rangkaian operasi militer di Timor Timur berlangsung, AS
langsung menjatuhkan embargo atas sejumlah peralatan TNI.
Laksamana Pertama (Purn) Hussein Ibrahim, yang aktif di Departemen
Pertahanan semasa kepemimpinan Jenderal Edi Sudrajat (almarhum),
mengisahkan, pembelian senjata dari Blok Timur tidak mengenakan
persyaratan yang memberatkan.
”Sebagian senjata selalu ditawarkan agar dapat dibuat dengan lisensi
lokal di Indonesia. Mereka juga tidak melarang jika senjata tersebut
digunakan dalam konflik melawan kepentingan Blok Timur,” kata Hussein.
Pada awal tahun 1990-an, setelah Perang Dingin berakhir, barulah TNI
kembali membeli persenjataan dari Rusia. Salah satu arsenal yang dibeli
adalah varian tank-tank BTR yang kini digunakan Marinir TNI AL.
Kondisi itu sungguh kontras jika kita bandingkan dengan penggunaan
tank-tank Scorpion buatan Inggris dalam Darurat Militer di Aceh tahun
2003. Ketika itu Inggris memprotes penggunaan tank-tank Scorpion.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai seminar ASEAN Defense
Minister Meeting (ADMM) di Kementerian Pertahanan, Senin (15/11),
menegaskan, strategi pertahanan Indonesia berpegang pada prinsip bebas
dan aktif.
”Kita sedang menyiapkan pembangunan kapal selam dan kapal perang dengan
mitra asing. Demikian pula rencana kerja sama pasukan khusus dengan
pasukan China. Prinsip bebas dan aktif kini kita kedepankan,” kata
Purnomo menjelaskan rencana pembuatan kapal selam dan kapal perang
dengan salah satu negara Blok Timur.
Bersikap netral dan didekati negara-negara kuat memang menjadi solusi
bijak strategi pertahanan Indonesia, tetapi independensi harus dijaga.
Aero Expo ITB 2010: Open Hangar MiG-21, Menilik Kembali Warisan Dirgantara Indonesia
Open Hangar MiG-21 turut memeriahkan Aero Expo ITB 2010. Beberapa orang
mungkin masih asing mengenai MiG-21. Namun dengan adanya acara Open
Hangar MiG-21, pengunjung yang datang bisa tahu sejarah kepemilikan
pesawat buatan Rusia ini. Open Hangar MiG-21 berlangsung selama Aero
Expo ITB 2010 pada Jumat-Sabtu (29-30/10/10).
Pada Open Hangar ini pengunjung yang datang akan memperoleh penjelasan
mengenai sejarah pesawat MiG-21, cara menerbangkan pesawat, dan
komponen-komponen dalam pesawat ini. “Selain itu, pengunjung bisa juga
duduk di kokpit pesawat MiG-21 untuk merasakan bagaimana menjadi pilot
sehari,” ujar Dea panitia Aero Expo 2010.
Ketua Aero Expo 2010 Saladin Siregar berharap, “Open Hangar dapat
menumbuhkan cinta bangsa Indonesia terhadap dunia penerbangan sehingga
bisa terus maju.” Selain itu, agar masyarakat khususnya generasi muda
mengetahui pada masa Presiden Soekarno, Indonesia pernah memiliki
pesawat yang canggih pada masanya
|
|
|
sumber:http://www.meriwardanaku.com/2011/12/kekuatan-militer-indonesia-pernah.html