Rentetan cedera yang dialami Diego Milito cs di musim ini membuat Si Ular Raksasa seperti tak berbisa.
Problem
FC Internazionale semakin jelas usai kalah 3-2 dari AS Roma di
semi-final Coppa Italia, Kamis (18/4) dini hari WIB. Selain tersingkir,
kekalahan itu merupakan kekalahan ketiga kali secara beruntun yang
dialami pasukan Andrea Stramaccioni. Inti permasalahannya jelas: cedera
pemain.
Stramaccioni sangat tidak beruntung dengan kondisi ini. Lebih
dari 10 pemainnya cedera dan kebanyakan adalah para pemain intinya.
Strama pun harus melupakan musim ini dengan segera.
Nerazurri memasuki
musim 2012/13 dengan motivasi menebus kegagalan setelah musim lalu
hanya berposisi akhir enam. Peluang itu ada ketika di partai pembuka
mereka menang telak 3-0 atas Pescara dan langsung nangkring di
singgasana Serie A Italia.
Namun pekan demi pekan berlalu, satu
demi satu pemain bertumbangan akibat cedera. Menjelang musim ini
berakhir, Inter turun ke peringkat tujuh. Jika klasemen Serie A dihitung
dalam delapan laga terakhir, maka Inter berada di peringkat 17! Mereka
kalah lima kali, imbang sekali, dan hanya menang dua kali.
Kekalahan dari Cagliari akhir pekan lalu menjadi kekalahan keempat
La Beneamata dari
lima laga terakhir. Inter juga hanya bisa menjaga gawang mereka tak
perawan hanya dalam dua kali di 17 laga terakhir. Total, gawang Samir
Handanovic sudah kecolongan 45 gol di musim ini.
Kekalahan itu
juga membawa kans Inter untuk lolos ke Liga Champions semakin tertutup.
Posisi lima besar dan lolos ke Liga Europa mungkin menjadi peluang
paling realistis, mengingat tiga striker utama mereka, Diego Milito,
Antonio Cassano, dan Rodgrigo Palacio, semuanya dibekap cedera.
Soal
cedera, yang pengalaman paling menyesakkan tentu dialami Yuto Nagatomo.
Sempat diturunkan melawan Cagliari, bek kiri asal Jepang itu hanya bisa
tampil delaoan menit. Padahal, ia baru usai sembuh dari cedera sejak
Februari dan sempat kembali ke negara asalnya untuk menjalani operasi.
Ia pun diperkirakan absen hingga akhir musim.
Pemain lain yang
harus mengucapkan selamat tinggal pada musim ini adalah Diego Milito,
Joel Obi, dan Ibrahima Mbaye. Kebanyakan para pemain Inter mengalami
masalah pada bagian otot.
Bahkan
Il Biscione kesulitan
berlatih karena hampir separuh tim mengalami cedera. Pemain-pemain muda
dari tim Primavera pun terpaksa didatangkan agar sesi latihan dapat
berjalan dengan lancar.
Tercatat, di musim ini hanya ada tujuh
pemain yang belum pernah tumbang akibat cedera: Javier Zanetti, Juan
Jesus, Juan Carrizo, Jonatahan, Tommaso Rocchi, Ezequiel Schelotto,
Mateo Kovacic.
Statistik menarik dicatat oleh situs
panorama.it soal
badai cedera yang dialami Sang Ular Raksasa. Situs itu menghitung total
waktu cedera yang dialami para pemain Inter. Hasilnya mengejutkan:
1.183 hari. Itu belum termasuk dua cedera terkini yang dialami Nagatomo
dan Walter Gargano.
Di saat
rival sekotanya AC Milan mengalami kebangkitan luar biasa di tahun
2013, Inter justru bergerak ke arah yang berlawanan. Namun, cedera bukan
hanya satu-satunya alasan mereka mengalami penurunan di paruh kedua
musim.
Badai cedera belum berlalu | Strama yang gelisah harus berjuang dengan skuat seadanya.
Massimo Moratti mungkin akan menyesali keputusannya melego Wesley
Sneijder dan Philippe Coutinho bursa transfer Januari. Rekor kandang
Inter di musim ini pun buruk. Jika bermain di Giuseppe Meazza,
persentase menangnya hanya 43,8 persen. Justru presentase menang di
tandang lebih baik, yakni 50 persen.
Stramaccioni pun dituding tak konsisten dalam menjalani skema taktiknya. Strama seperti tak punya formasi
default sepanjang
musim ini, baik di Serie A maupun di Liga Europa. Ia tercatat sudah
menerapkan 12 formasi yang berbeda-beda. Meski demikian, Moratti tetap
menyatakan dukungannya kepada pelatih berusia 37 tahun itu. Akan tetapi,
jika Inter terus menunjukkan tren buruk ini, maka posisi Strama akan
semakin di ujung tanduk.