Haluan politik uang dari Bank Sentral Eropa-ECB yang tetap akan
mengucurkan keran pinjaman untuk mencegah inflasi serta situasi tidak
menentu di Yunani merontokkan nilai tukar mata uang Euro di pasar
internasional. Kurs Euro terhadap Dolar AS pada pembukaan pasar di Asia
mencapai rekor terendah sejak Maret 2006 yakni di bawah 1,20 Dolar AS.
Krisis politik serta situasi yang tidak menentu di Yunani menjelang
pemilu parlemen memicu debat kemungkinan didepaknya negara itu dari zona
Euro. Kondisi keseluruhan di negara Euro yang terus dirundung krisis
utang amat berat itu, langsung memicu sentimen negatif di pasar uang.
Krisis politik dan situasi takan menentu di Yunani ikut menyeret kurs Euro turun drastis.
Situasi Euro sebetulnya sudah memburuk sejak pekan lalu. Tekanan pasar
terhadap mata uang bersama di 19 negara Uni Eropa itu dipicu pernyataan
presiden Bank Sentral Eropa-ECB, Mario Draghi terkait haluan politik
uang. Dalam wawancara dengan harian ekonomi Jerman, Handelsblatt, Draghi
menegaskan, jika perlu akan tetap membuka keran pinjaman bagi negara di
selatan Eropa untuk mencegahnya terpuruk pada situasi inflasi. Yunani
termasuk salah satu negara tersebut.
Jerman ancam depak Yunani
Pemicu lain dari tekanan pasar adalah laporan majalah berita Der
Spiegel, yang menyebutkan kanselir Jerman, Angela Merkel serta menteri
keuangan Wolfgang Schäuble yang tidak bersedia habis-habisan membela
posisi Yunani di zona Euro. Pemerintah Jerman menilai, efek keluarnya
Yunani dari zona mata uang bersama Euro saat ini bisa ditanggulangi.
Kanselir Jerman Angela Merkel peringatkan bisa depak Yunani dari zona Euro.
"Pemerintah di Berlin menyebutkan, didepaknya Yunani dari zona Euro
nyaris tidak bisa dicegah lagi, jika negera itu setelah pemilu nanti
mengubah haluan penghematannya," lapor Der Spiegel lebih jauh. Sejak
2010 Yunani telah menerima paket bantuan senilai 240 milyar Euro. Kini
bukan rahasia lagi, negara itu dipastikan tidak mampu membayar utang.
Saat ini aliansi partai kiri Yunani, Syriza dalam jajak pendapat
menunjukkan memperoleh dukungan cukup besar, mengumumkan jika menang
pemilu 25 Januari 2015 akan mengakhir haluan penghematan ketat yang
kontroversial. Sekaligus akan meminta pembebasan sebagian utangnya.
Sejumlah partai politik di Jerman bereaksi mengritik pernyataan
pemerintah di Berlin terkait eksitnya Yunani dari zona Euro itu. Tapi
hampir semua partai politik menolak rencana Yunani untuk keluar dari
haluan penghematan ketat yang diterapkan Troika Eropa.
as/vlz(rtr,dpa,ap)
http://www.dw.de/yunani-dan-ecb-seret-euro-terjun-bebas/a-18170891