Emas Ditukar Dengan Nasi Bungkus, Betapa Pengecutnya Pemerintah Kita
"Mereka jual dalam jumlah
besar, mereka tukar dengan
nasi bungkus," kata Mama
Yosepha Alomang saat
dihubungi merdeka.com
melalui telepon selulernya
semalam.
Sejak 1974 Mama Yosepha
teriak lantang soal kerusakan
alam oleh Freeport. Tempat
kelahirannya kini nyaris hilang
ditelan keganasan mesin beko.
Bahkan Suku Amungme
dilanda kelaparan. Letak desa
tempat suku itu bermukim
tidak jauh dari PT Freeport
mendulang emas.
Namun kesejahteraan hanya
berlaku untuk perusahaan
emas terbesar milik negara
Paman Sam itu. Sejak
beroperasi mengeruk emas di
Papua pada 1967, PT Freeport
tak sebanding memberi
sumbangsih bagi warga
Papua. "Masyarakat sudah
tidak diatas. Masyarakat sudah
dipindahkan di Timika dan
masih bodoh-bodoh," ujar
Mama Yosepha.
Mama Yosepha merupakan
tokoh perempuan
memperjuangkan hak asasi
manusia bagi warga Papua.
Perjuangannya kini masih
berlanjut. Dia memerangi PT
Freeport menuntut keadilan
atas hak mereka dirampas.
Dia sungguh yakin kedatangan
PT Freeport menambang emas
di Papua membawa bencana.
Bagaimana tidak, sejak ada
perusahaan itu, warga pribumi
tidak sejahtera mulai dari
pendidikan hingga kebutuhan
makan.
Bahkan telah merusak budaya
penduduk asli.
Mereka kini
gemar berjudi dan mabuk-
mabukkan. "Sekarang wanita
di sini suka main judi. Adat
kami tidak mengajarkan yang
seperti itu," tutur Mama
Yosepha.
Dia mengecam pemerintah
seolah lepas tangan dengan
penderitaan warga Papua.
Padahal negara telah banyak
mendapatkan pemasukan dari
Papua terkait tambang emas
Freeport.
"Freeport ada karena
Indonesia ada. Freeport dan
Indonesia di Papua tidak ada
arti."
Title : Emas Ditukar Dengan Nasi Bungkus, Betapa Pengecutnya Pemerintah Kita
Description : Emas Ditukar Dengan Nasi Bungkus, Betapa Pengecutnya Pemerintah Kita "Mereka jual dalam jumlah besar, mereka tukar dengan nasi bun...