Pavel Durov, pendiri jejaring sosial terbesar di Rusia ‘Vkontakte’,
secara resmi mengundurkan diri dari jabatan direktur umum perusahaan. Ia
mengumumkan hal tersebut di halaman akunnya Kepergian Durov menggegerkan jejaring sosial dan media massa Rusia. RBTH
mencoba memprediksi apa yang mungkin terjadi bila hal tersebut diikuti
oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Dalam posting pribadinya
Selasa (1/4) lalu, Pavel Durov menyatakan ia mengundurkan diri karena
merasa kebebasan bertindak seorang direktur utama untuk menjalankan
perusahaan ditekan secara signifikan dan Durov semakin kesulitan
mempertahankan prinsip-prinsip yang mendasari pendirian jejaring sosial
tersebut. Sejauh ini, belum ada komentar dari bagian humas Vkontakte.
VKontakte Memecahkan Rekor 60 Juta Pengunjung dalam Sehari
Saat ini, ada beberapa skandal yang mencuat mengenai
jejaring sosial Vkontakte, antara lain pertentangan antar pemegang
saham, pembelian saham mayoritas Vkontakte oleh raksasa internet Rusia mail.ru,
masuknya kelompok propemerintah ke jajaran pemegang saham, serta
pindahnya Pavel Durov ke Telegram Messenger. Rumor-rumor tersebut
memunculkan berbagai teori konspirasi dan kemarahan publik di jejaring
sosial dan media massa yang belum pernah terjadi sebelumnya, baik di
Rusia maupun di tingkat internasional.
RBTH mencoba menggambarkan apa yang mungkin terjadi
bila Mark Zuckerberg, pendiri jejaring sosial Facebook yang tidak kalah
sukses, memutuskan meninggalkan Facebook. Bayangkan jika apa yang
terjadi terhadap Durov, juga terjadi terhadap Zuckerberg, di mana ia
menolak bekerja sama dengan badan intelejen Amerika, pemegang saham
menjual saham Facebook kepada Google, hingga Zuckerberg terpaksa melepas
Facebook.
#Zuckpleasestay
Twitter dipenuhi seruan #Zuckpleasestay. Para pelajar dan mahasiswa yang sedang merintis bisnis start-up tidak
akan percaya bahwa sang idola meninggalkan “anaknya”, Facebook yang
telah ia kembangkan dari nol. Para pengguna Facebook tentu kecewa dan
tidak tahu siapa yang harus disalahkan atas hal tersebut.
Teori konspirasi bermunculan. Para ahli memprediksi
stagnansi yang diikuti oleh kejatuhan Facebook. Para pengguna Facebook
cepat-cepat mencari alternatif dan bergabung ke Renren, jejaring sosial
Cina, menganggap demokrasi komunis Cina lebih memiliki kebebasan
berpendapat dibanding rezim pemerintahan Obama yang totaliter.
Google yang Propemerintah Mengendalikan Facebook
Para CEO perusahaan IT Amerika menyerukan betapa
beraninya Mark dan betapa kejamnya pemerintah dan para pemegang saham.
Google mengambil mayoritas saham Facebook serta beredar rumor mengenai
pembelian 100 persen saham Facebook.
Di internet muncul berbagai lelucon dengan tema
“Facebook akan menjadi warna-warni dan dipenuhi berbagai iklan”.
Pengguna Twitter cemas koneksi Facebook akan menjadi lamban. Sementara
para pekerja Facebook mencoba menganggap bahwa semuanya baik-baik saja.
Ada kemungkinan NSA mengawasi semua pengguna jejaring sosial dan kebebasan menjadi lebih tertekan.
Lalu muncul rumor bahwa Tim Vanderhook, Direktur Utama MySpace, akan menjadi CEO Facebook.
Google berencana menggunakan Facebook untuk mengembangkan jejaring sosialnya sendiri Google+. Google ingin memuat banner iklan Google AdWords ke dalam Facebook, namun masalahnya tidak ada lagi tempat untuk itu karena Facebook sudah dipenuhi oleh banner-banner iklan lainnya.
Messenger untuk Masa Depan
Meski Mark berjanji tidak akan ikut campur dalam
Messenger, namun ia menggeser dan menggantikan Jan Koum, CEO WhatsApp
dari posisinya. Mark menyadari bahwa di dunia yang terus berubah ini,
Facebook mulai kehilangan popularitasnya. Orang-orang lebih butuh messenger,
bukan jejaring sosial. Setiap hari media massa mengumumkan pertumbuhan
jumlah pengguna WhatsApp. Koneksi WhatsApp menjadi lebih cepat. Mark
menegaskan prioritas utama adalah keamanan informasi dan WhatsApp-nya
adalah yang paling terlindungi. Dan tentu Mark akan menambahkan fitur
stiker.
Penulis biografi Zuckerberg, George Beahm, mempublikasikan
artikel di media massa Rusia, menyalahkan Barrack Obama terkait
pengunduran diri Zuckerberg. “Obama telah membuat Mark meninggalkan
Facebook,” tulis Beahm. Komunitas internet berharap Mark akan lebih
sukses dalam peluncuran proyek-proyek barunya dan mereka mengikuti semua
tindak tanduk Mark dengan seksama.
Berdasarkan ide yang diambil dari Rusbase.
sumber: http://indonesia.rbth.com/technology/2014/04/03/jika_zuckerberg_tinggalkan_facebook_23519.html