super. Uniknya, sepintas baju bermaterialkan
Fiksi Ilmiah superhero, Iron Man.
yang mampu
mengubah bentuk dari cair ke padat dalam
hitungan milidetik dengan bantuan ladang
magnetik atau arus listrik. Bahan ini diyakini
mampu memberikan proteksi lebih kepada
penggunanya di bandingkan kavelar konvensional
pada umumnya. Selain itu, Talos dilengkapi
dengan beberapa sensor dan mikrokontroler yang
mampu memberikan berbagai informasi seputar
penggunanya seperti temperatur tubuh, kulit,
detak jantung, dan level hidrasi. Sebenarnya
ide membuat baju semacam ini terinspirasi dari
Baju baja cair yang dikembangkan oleh
Professor Gareth McKinley.
Rencananya Talos dalam waktu dekat akan
merelease “Mark1” Prototype pertama yang akan
melakukan Ujicobanya pada Bulan Juli 2014.
Pengujian di maksud untuk melihat daya tahan,
kemudahan dan kelincahan sewaktu digunakan.
Foto Visual Helm dari IRON MAN
Kalau tadi berbicara masalah Baju “Iron Man”-
nya Ternyata amerika masih belum puas dengan
menggandalkan baju perang saktinya namun tidak
terkoordinir. Tentara perlu mengetahui
berbagai hal seperti posisi kawan maupun
lawan, peta, termasuk situasi yang ada di
depan mereka, cara pandangan Amerika inilah
yang membuat Amerika sukses mengganyang Irak
dan Taliban. Namun, hingga saat ini belum ada
teknologi yang mampu memberikan informasi
selengkap itu kepada setiap tentara infantri
yang berada di darat.
Memang tokoh Fiksi Ilmiah Iron Man sungguh
mengobsesi Negeri paman Sam ini. Kini, Amerika
juga terobsesi dengan kecanggihan helm yang
dipakai Iron Man. Bak gayung bersambut Sekutu
Amerika yakni Inggris melalui BAE System
ternyata sudah merancang helm tempur
berteknologi canggih untuk melengkapi baju
Iron Man Amerika lengkap dengan Pencitraan
Gambarnya seperti seperti Google Glass .
Perangkat tersebut bisa menghitung jarak,
menampilkan rangka 3 dimensi dari suatu
bangunan bahkan menerima video dari pesawat
nirawak.
Helm tempur tersebut dilengkapi dengan layar
display di bagian wajah yang membuat tentara
tampak seperti sedang mengenakan Google Glass.
Dari layar tersebut, tentara bisa melihat
gambaran dari lokasi yang jauh dari pengamatan
mereka.
Ternyata Gambar tersebut dikirimkan oleh drone
alias pesawat nirawak yang terbang di atas
mereka. Pesawat nirawak mentransmisikan gambar
situasi yang tak terjangkau pandangan mata
tentara dengan menggunakan video. Artinya,
tentara bisa melihat keberadaan musuh di
belakang gunung maupun gedung yang menghalangi
pandangan mereka.
Kabarnya, Amerika Serikat sudah siap
memperlengkapi tentara mereka. Namun,
tampaknya belum semua lini pasukan akan
memakai Q-Warrior dan diharapkan dapat
disandingkan dengan Baju TALOS yang akan di
ujicoba pada Juni 2014 untuk persiapan Tahun
2030-2035.
Selain itu untuk mengembangkan teknologi
serupa, Amerika memiliki 56 perusahaan , 16
instansi pemerintah , 13 universitas dan 10
laboratorium nasional untuk membantu proyek
TALOS