• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Donasi

Blog Mas Ajun

Menyediakan Berbagai Informasi

  • Home
  • Sitemap
  • Translate
  • Menu6
  • Berlangganan Artikel
Home » Sepakbola » Lima Bintang Muda Liga Primer Inggris Yang Melejit Musim 2013/14

Lima Bintang Muda Liga Primer Inggris Yang Melejit Musim 2013/14

Muda dan berbahaya!

Kiranya itulah kesan pertama yang langsung timbul saat melihat nama-nama pemain yang disajikan di rubrik ini. Baru setengah musim berjalan, pemain muda seperti Ross Barkley, Luke Shaw, dan Adnan Januzaj sudah menjadi bahan omongan, bahkan meramaikan isu transfer di musim dingin - waktu yang rentan akan transfer kejutan.

Kontribusi mereka bagi klub masing-masing memang tak bisa diremehkan. Beberapa dari mereka pun sudah mendapat tempat utama di klub, walau musim lalu mereka nyaris transparan. Dan yang lebih penting, bintang-bintang muda ini punya potensi untuk menggoncang dunia sepakbola Eropa.

Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa nama-nama seperti Romelu Lukaku, Eden Hazard, Oscar, dll tidak masuk dalam daftar? Jawabannya sederhana: karena mereka sudah mengorbit, sudah terbilang sukses di tim masing-masing.

Pada kesempatan kali ini, nama-nama yang disajikan adalah mereka yang berusia di bawah 23 tahun, siap mengorbit, dan tentunya berprospek cerah. Berikut bintang-bintang muda siap kinclong di Liga Primer Inggris versi Goal Indonesia. Simak!


Ross Barkley, Everton, 20 Tahun


RINGKASAN STATISTIK
Jumlah bertanding 19
Starting XI 16
Akurasi umpan (%) 85%
Dribel sukses 53
Gol 3
Assist 0
Jebolan akademi Everton ini sudah menyedot perhatian di laga pembuka EPL musim ini, terutama saat ia mencetak gol penyama kedudukan Everton. Di laga yang berakhir 2-2 itu, Barkley mencatatkan 96% umpan sukses dan kemampuan dribelnya yang di atas rata-rata juga jadi faktor utama ia memukau publik Carrow Road.

Kisah Barkley belum usai, dalam laga 1-1 kontra Arsenal ia kembali jadi sosok kunci bagi The Toffees. Kemampuan menempatkan diri di antara lini tengah dan belakang jelas merepotkan Gunners waktu itu. Belum lagi dribel, visi, dan umpannya yang konstruktif beberapa kali mengacak-acak Arsenal di Emirates Stadium. Keunggulan Everton dalam penguasaan bola (54%) jadi salah satu bukti peran Barkley di lapangan tengah.

Sebagai gelandang yang hobi menyerang, Ross Barkley hampir memiliki segalanya: dribel efektif, visi luas, umpan akurat, dan sebagai bonus, fisik yang mumpuni. Sayang, kemampuan gelandang muda ini tak diimbangi penyelesaian yang bagus. Barkley kerap kehilangan ketenangan di saat ia harus menaklukkan kiper lawan. 39% adalah persentase tembakan ke gawang yang ia lakukan, lainnya terbang entah ke mana. Dari total 54 tembakan pun ia hanya mampu membukukan tiga gol.

Kendati begitu, masa depan cerah jelas terbentang di hadapan Barkley. Di usia muda, gelandang yang menarik perhatian Arsenal dan Manchester United ini sudah menembus tim utama Roberto Martinez. Dengan gaya main yang berbeda dari gelandang rata-rata pilihan Roy Hodgson, ia juga berpotensi besar mendapat tempat di timnas Inggris yang berangkat ke Brasil 2014. Ia hanya butuh kematangan dan ketenangan lebih besar lagi.

Usai Barkley mencetak gol kemenangan kontra Swansea - gol menakjubkan dari tendangan bebas, Martinez menyampaikan kekagumannya, "Ia pendengar yang baik, ia pemuda dengan potensi luar biasa. Di setiap laga ia selalu menyajikan hal-hal berbeda dan di setiap laga ia selalu menunjukkan dirinya bisa terus berkembang. Saya sangat bangga menyaksikannya berkembang dan menikmati karir sepakbolanya."

Jika Everton sukses menembus zona Eropa musim ini, tinggal masalah waktu bagi Barkley untuk menggoyang kancah sepakbola Eropa.

Luke Shaw, Southampton, 18


RINGKASAN STATISTIK
Jumlah bertanding 17
Starting XI 17
Akurasi umpan (%) 78%
Clean sheets 6
Gol 0
Assist 0
Baru berusia delapan belas tahun, namun sudah jadi incaran klub-klub sekelas Chelsea dan Manchester United. Fakta itu sepertinya sudah cukup menjelaskan seberapa dahsyat kemampuan bek kiri asalh Southampton ini.

Berasal dari klub dan akademi yang sama, Shaw kerap kali disejajarkan dengan Gareth Bale. Lincah, bertehnik tinggi, dan dribel yang baik, belum lagi, kedua pemain mengawali karir di posisi yang sama - bek kiri - dan sama-sama tahu cara bertahan.

Momen yang kiranya membuat publik Inggris berdecak kagum mungkin terjadi pada 16 Januari 2013, saat The Saints menahan The Blues imbang 2-2 di Stamford Bridge. Shaw memberikan assist pada Jason Puncheon yang menyamakan kedudukan di menit 75.

Gol itu bermula dari lepasnya bola Demba Ba ke kaki Shaw. Melakukan umpan satu-dua, Shaw berlari kencang dari wilayahnya sendiri. Ia pun melewati Cesar Azpilicueta dengan kecepatannya sebelum melepas umpan silang ke kotak penalti, yang sukses dikonversi Puncheon menjadi gol penyama kedudukan.

Rekan setimnya, Adam Lallana, turut menyampaikan kekagumannya pada sang bek, "Kami semua tahu kemampuan yang ia miliki. Ia luar biasa di usianya [yang masih muda]. Saya pikir banyaknya kesempatan tak membuat Luke terganggu. Ia akan jadi sosok yang patut disaksikan di masa depan, tak ada keraguan soal itu."

Sejauh ini, perannya di Tottenham pun luar biasa penting. Tampil sebagai starter 17 kali dan enam di antara penampilan itu, ia sukses membantu lini belakang The Saints untuk mencatatkan clean sheet.  Kontribusinya pada penyerangan memang tidak tercatat dalam gol maupun assist, karena ia belum membukukan satupun. Namun, 12 umpan kunci yang ia lakukan sekaligus menegaskan sumbangsih Shaw dalam menyerang.

Bicara masa depan, mungkin Shaw masih harus menunggu beberapa tahun lagi untuk bisa berlaga di kancah Eropa. Ditaksir oleh Chelsea dan United, Shaw lebih memilih setia pada The Saints. Kiprahnya di timnas Inggris pun masih terhalang oleh kehadiran Ashley Cole dan Leighton Baines yang sudah matang.

Yah, dua-tiga tahun kiranya waktu yang cukup bagi Luke Shaw untuk berlaga di kancah yang lebih tinggi, waktu yang cukup pula untuk membenahi konsistensi dan kemampuan distribusi bola -ia hanya mampu mengirim empat umpan silang akurat musim ini.

Adnan Januzaj, Manchester United, 18 Tahun


RINGKASAN STATISTIK
Jumlah bertanding 14
Starting XI 8
Akurasi umpan (%) 80%
 Umpan kunci 14
Gol 3
Assist 2
Gelandang muda kelahiran Brussels, Belgia, ini sudah dipromosikan ke tim utama oleh Sir Alex Ferguson di musim lalu. Hanya saja, ia tak banyak mendapat kesempatan bermain di Liga Primer. Ia pun kerap kali tak terdaftar di skuat Si Setan Merah. Namun performanya di pra-musim sudah cukup untuk membuat para fans berharap banyak pada gelandang ini.

Sumbangsihnya bagi United di EPL musim ini terbilang besar, ia mencatatkan tiga gol dan dua assists. Sebagai catatan, dua golnya ia bubuhkan saat United mengalahkan Sunderland 2-1, dan tentunya tidak dengan cara yang biasa.

United tertinggal 1-0 karena gol cepat Craig Gardner kala itu, peran Januzaj di awal laga pun kurang terasa, tapi semakin membaik dari menit ke menit. Sebagai puncak, ia mencetak gol penyama kedudukan usai menyambut umpan mendatar Patrice Evra di kotak penalti. Enam menit berselang, bocah ajaib ini melepas tendangan voli dengan kaki kirinya ke pojok gawang Keiren Westwood. Red Devils pun sukses mengantongi tiga poin berkat dua golnya.

Satu assist yang ia berikan pada Danny Welbeck saat melawan Tottenham sekaligus menggambarkan kemampuan mengumpan Januzaj. Kemampuan Januzaj mengolah bola memang patut diacungi jempol, tapi ia masih kurang bisa menjaga bola. Januzaj masih sering kehilangan bola dan lima kartu kuning musim ini menggambarkan kurang disiplinnya ia.

"Saya telah bermain [cukup lama] di United dan Anda harus sadar Anda memberikan terlalu banyak tekanan pada pemain muda. Kendati begitu, saya berpendapat, bocah ini [Januzaj] bisa menjadi yang terbaik di dunia. Saya pikir ia sangat berbakat," ungkap Gary Neville.

Prospek Januzaj memang cerah, senada dengan Neville, ia memang berpotensi jadi gelandang terbaik dunia. Kesempatan bermain di kancah tertinggi pun bukan mustahil ia raih di musim depan, mengingat tingginya intensitas bermainnya musim ini. Ia tak butuh waktu lama untuk bisa bersinar di klub. Namun untuk Brasil 2014? Sepertinya ia harus sedikit menunggu, mengingat timnas Belgia sendiri sedang dihujani bintang-bintang muda sekelas Eden Hazard dan Dries Mertens.

Jon Flanagan, Liverpool, 21 Tahun


RINGKASAN STATISTIK
Jumlah bertanding 7
Starting XI 7
Akurasi umpan (%) 83%
 Rerata tekel per laga  3,7
Gol 1
Assist 0
Setiap klub tentu akan sedih jika pemain andalan mereka mengalami cedera. Namun Liverpool boleh sedikit berlega hati, karena ada hikmah di balik cederanya Jose Enrique: terungkapnya bakat Jon Flanagan.

Bek yang hobi melakukan tekel ini sebenarnya memiliki posisi natural di sebelah kanan, tapi keadaan membuatnya bermain di sisi kiri. Eksperimen Brendan Rodgers dalam hal ini ternyata berbuah manis, ia mampu menggeser Aly Cissokho dan Martin Kelly, serta menutup lubang yang ditinggalkan Enrique.

Musim ini ia tampil perdana dalam laga kontra Arsenal. The Reds kalah 2-0 dalam laga itu, tapi Rodgers sadar, ada bakat terpendam dalam skuatnya. Selang satu pekan, sang manajer pun memainkan Flanagan sejak awal dan puncaknya, ia mencetak gol debut saat Liverpool menggilas Tottenham 5-0 di White Hart Lane. Sepanjang laga, ia sukses mematikan Aaron Lennon dan siapapun yang beroperasi di areanya.

Digadang-gadang segera meniti karir cerah, Flanagan malah tertimpa cedera saat Reds menang 3-1 atas Cardiff. Ia masih harus menepi dan segera kembali, kemungkinan bersamaan dengan Enrique, dan ini jelas jadi pertimbangan berat bagi Rodgers.

Usai sang bek mencetak gol debut, Rodgers melambungkan pujiannya, "Ia pemain muda yang hebat, teladan yang menakjubkan. Sikapnya luar biasa dan sejak ia datang ke tim sebagai bek, ia tak pernah melakukan kesalahan. Ia berduel dengan Aaron Lennon [di laga kontra Tottenham], namun cara ia mengatasinya sangat impresif. Ia manis dalam bertahan dan saat tiba di kotak penalti, ia mencetak gol, penyelesaian yang dahsyat."

Semua hanya tinggal masalah waktu, hingga bek muda ini menancapkan kakinya di kancah internasional. Piala Dunia memang terlalu dini baginya, tapi potensi yang ia miliki membuatnya pantas berlaga di zona Eropa musim depan.

James Ward-Prowse, Southampton, 19 Tahun


RINGKASAN STATISTIK
Jumlah bertanding 20
Starting XI 12
Akurasi umpan (%) 87%
Umpan kunci   30
Gol 0
Assist 2
Satu lagi talenta lulusan akademi Southampton: Ward-Prowse!

Gelandang muda ini dikenal karena kemampuannya mengeksekusi bola-bola mati dan gayanya melengkungkan bola membuatnya disamakan dengan David Beckham. Belakangan, ia mengakui belajar banyak dari sang maestro dan gol tendangan bebas yang ia sematkan ke gawang Lithuania dan San Marino jadi bukti ketajamannya.

Selain bola mati, Ward-Prowse juga pandai mengirim bola-bola lambung. Hobinya melayangkan bola dari tanah pun berbuah dua assists musim ini: satu dari bola mati dan satunya bola hidup. Akurasi umpan yang tinggi dan 30 umpan kunci pun tak luput dari kreasinya.

Mentalitas pantang menyerah sang gelandang mendapat pujian dari Pochettino sebagai manajer, "James Ward-Prowse adalah contoh bagi para pemain yang berusaha naik kelas, pemain yang sangat kami butuhkan di klub ini. Ia selalu memberikan 100% saat latihan."

Ward-Prowse masih harus melakukan pembuktian lebih lanjut di lapangan namun di usia yang belum genap 20 tahun, ia masih punya banyak kesempatan untuk melakukannya. Dua belas kali kesempatan untuk bermain sebagai starter bersama The Saints

sumber:goal.com
Posted by Unknown on Friday, January 10, 2014 - Rating: 4.5
Title : Lima Bintang Muda Liga Primer Inggris Yang Melejit Musim 2013/14
Description : Muda dan berbahaya! Kiranya itulah kesan pertama yang langsung timbul saat melihat nama-nama pemain yang disajikan di rubrik ini. Baru se...
Tweet
Newer Post
Older Post
Home

Entri Populer

  • Cara dan 7 Tips Mendapatkan Cewek Yang Sudah Punya Pacar
  • Stylizer, Edit CSS Mudah dengan Preview Realtime
-->
Copyright © 2012 Blog Mas Ajun - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger