Membandingkan Jack Wilshere dan Tom Cleverley
Membandingkan
mana yang lebih hebat antara 2 pemain sepak bola selalu berakhir dengan
rasa pahit bagi para pelakunya. Penyebabnya karena siapa pun yang
membaca komparasi antara 2 pemain pasti menyimpan kegemaran pada salah
satu dan subjektivitasnya akan mempengaruhi bagaimana ia mencerna
laporan komparasi tersebut. Tapi memang sudah insting primitif manusia
untuk menentukan mana yang lebih superior dari yang lainnya. Charlie
Brooker mengatakan bahwa mereka yang sudah membandingkan mana yang lebih
hebat kemungkinan besar akan senang berada di dalam colosseum untuk
melihat para gladiator mengadu pedang sampai mati.
Saya
tidak bisa mempotret diri saya dalam busana Romawi kuno dan menggunakan
kasut yang lebih mirip sandal gunung, tapi insting primal untuk
berkompetis terlalu menggoda untuk menentukan gladiator lapangan hijau
mana yang lebih baik. Menilik keduanya bermain dalam posisi yang hampir
serupa, gaya permainan yang mirip, dan reputasi yang setingkat, tidak
ada 2 pemain yang lebih menggiurkan untuk dibandingkan dari pada Jack
Wilshere dan Tom Cleverley.
Debat siapa yang lebih hebat antara 2 pemain selalu menjadi arena adu
verbal ala kusir jika tidak ada parameter yang valid untuk mengukurnya.
Maka mari menggunakan statistik kuantitatif untuk melihat siapa yang
lebih impresif antara Wilshere dan Cleverley.
Sebelumnya saya ingin mengatakan bahwa saya maklum tidak sedikit
orang di luar sana yang skeptis terhadap statistik sepak bola dan
menganggapnya sebagai sesuatu yang over-used, tapi penggunaan angka
statistik dalam menilai selalu lebih bertanggung jawab daripada hanya
menggunakan feeling.
Situs EPL Index mempublikasikan sebuah artikel bergizi yang
membandingkan statistik antara Wilshere dan Cleverley. Penulisnya, Chris
Fleming mengatakan walau Jack Wilshere tak lama baru sembuh dari
cedera, kedua pemain tersebut memiliki waktu bermain yang relatif sama
di Premier League musim ini: Wilshere (1.277 menit), Cleverley (1.216
menit).
Jack Wilshere disebut-sebut sebagai pemain tengah Inggris paling kreatif sejak Joe Cole Paul
Gascoigne dan talentanya di lini tengah dipuji-puji. Statistik Wilshere
pada sektor kreasi serangan dan peluang ini membuktikan dirinya lebih
mengkilap dari Cleverley.
Secara kasat mata Wilshere terlihat sebagai tipe yang gemar untuk
penetrasi di lini tengah dengan menggiring bola sedang Cleverley lebih
compact dengan umpan2 cepat. Mata anda tak salah, statistik dribble
Wilshere membenarkan anggapan ini. Wilshere melakukan 68 kali percobaan dribble dan 39 kali sukses, sementara Cleverley hanya 14 kali dan 4 yang sukses.
Perihal membuka peluang juga Wilshere jauh lebih dominan. Total
Wilshere membuka peluang sebanyak 33 kali (termasuk assist), sedang
Cleverley hanya 16 kali. Lagi-lagi statistik ini membenarkan apa yang
kita lihat di layar kaca bahwa Cleverley sering terlibat dalam build-up
serangan sebelum sampai ke kaki Wayne Rooney atau Shinji Kagawa. Kita
sering melihat sendiri bagaimana Cleverley lebih gemar bertukar bola
pendek di lini tengah sembari melihat ruang yang terbuka.
EPL Index tidak mencatat statistik rataan key-pass per pertandingan, tapi catatan Who Scored menyatakan bahwa Jack Wilshere melakukan 2,2 key-pass per pertandingan, sedang Cleverley hanya 0,6. Kombinasi
ini akan sangat efektif di timnas Inggris di mana Wilshere yang lebih
agresif akan nyaman berpartner dengan Cleverley yang lebih taktis.
Tidak mengherankan jika Wilshere dan Cleverley dianggap sudah layak
untuk menjadi pilihan utama di timnas Inggris. Pass completion rate
mereka adalah yang terbaik di antara para gelandang Inggris di Premier
League. Pass completion rate Wilshere adalah (88%), sedang
Cleverley (90%). Ini lebih baik dari Steven Gerrard (86%) dan Frank
Lampard (81%). Pass completion Wilshere dan Cleverley bahkan lebih baik
dari David Silva (86%), Santi Cazorla (87%), dan Juan Mata (84%).
Kita tahu bahwa kedua pemain piawai dalam mengoper bola, tapi
bagaimana dengan agresivitas di muka gawang sebagai seorang gelandang
serang? Cleverley rata-rata melakukan tendangan ke gawang setiap 111 menit, sedang Wilshere setiap 255 menit. Agak mengherankan mengingat gaya bermain Wilshere sebenarnya lebih advance daripada Cleverley. Tapi dari segi gol keduanya biasa saja. Cleverley mencetak 2 gol, sedangkan Wilshere masih nihil.
Mana yang lebih baik dalam menjaga bola? Wilshere atau Cleverley? Statistik
menunjukkan bahwa Cleverley lebih aman dalam menjaga bola. Cleverley
hanya kehilangan bola 11 kali, sedang Wilshere 2 kali lebih banyak, 23
kali. Ini mungkin ada pengaruhnya dari gaya bermain Wilshere
yang lebih agresif sehingga peluangnya untuk dihadang oleh lawan dan
kehilangan bola lebih besar.
Sebagai seorang gelandang tengah, baik Wilshere dan Cleverley terlihat tak istimewa dalam bertahan. Rataan
succesful tackle Wilshere adalah 84%, sedang Cleverley hanya 78%. Tapi
Cleverley lebih sering melakukan tackle, setiap 37 menit, sedang
Wilshere setiap 49 menit. Mengingat bahwa masih ada pemain
tengah yang berada di belakang keduanya di klub masing-masing (Michael
Carrick dan Mikel Arteta), tanggung jawab bertahan tidak sepenuhnya
berada di pundaknya mereka berdua.
Berdasarkan statistik di atas, terlihat bahwa Wilshere memang lebih
dominan dari Cleverley dalam hal menciptakan dan mengkreasi serangan
(fungsi utama posisi mereka berdua). Tapi saya merasa bahwa gaya
permainan keduanya yang serupa tapi tak sama akan mencapai puncaknya
jika mereka berdua bermain di tim yang sama.
Mungkin saja Arsene Wenger akan menjual Wilshere ke Manchester United
suatu saat nanti (terlihat konyol memang, tapi Robin van Persie
menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin), tapi sekarang ini kita
masih harus puas melihat Wilshere dan Cleverley bermain bersama di
timnas Inggris saja.
Semalam keduanya diturunkan sebagai duo partner lini tengah saat
Inggris menghadapi Brazil ditemani Steven Gerrard. Kehadiran gelandang
ketiga di tengah menjadi penting karena Wilshere dan Cleverley di atas
kertas akan lebih terbantu jika ada satu pekerja lagi bersama mereka.
Dalam kemenangan Inggris semalam itu, Wilshere dan Cleverley tampil
prima dan membuktikan hype mereka berdua.
Sebelum pertandingan Steven Gerrard mengatakan bahwa Jack Wilshere
mempunyai potensi untuk menjadi pemain kelas dunia. Kita tahu bahwa
sejak Gerrard menyamakan Joe Cole dengan Lionel Messi, Gerrard bukanlah
orang yang paling bisa diandalkan opini dalamnya menilai pemain lain.
Tapi penampilan Wilshere semalam membuktikan bahwa Gerrard tidak salah.
sumber: http://www.bolatotal.com/bigpangtheory-571-membandingkan-jack-wilshere-dan-tom-cleverley.html
Title : Membandingkan Jack Wilshere dan Tom Cleverley
Description : Membandingkan Jack Wilshere dan Tom Cleverley Membandingkan mana yang lebih hebat antara 2 pemain sepak bola selalu berakhir dengan ra...