10 Keunikan Derby Merseyside: Everton vs Liverpool
Derby Merseyside, laga klub sepakbola sekota antara Liverpool vs
Everton, menyimpan banyak sekali keunikan. Tak hanya jadi laga derby
sepakbola dengan tradisi yang alot, tapi juga punya banyak hal menarik
di dalamnya.
Liverpool vs Everton, Derby Merseyside, inilah 10 keunikan
tentangnya...
1. Derby terpanjang.
Laga Liverpool vs Everton adalah pertandingan derby terpanjang yang pernah terjadi di divisi teratas sepakbola Inggris!
Keduanya selalu berduel di tiap musim divisi tertinggi Liga Inggris
sejak musim 1962-63. Tidak ada derby lain yang berlangsung lebih lama
dari ini. Derby Manchester? sempat terputus karena United beberapa kali
degradasi sebelum tahun 60an, dan City pun pernah terlalu sering naik
turun divisi.
2. Rekor kartu merah.
Pertandingan Derby Merseyside menghasilkan kartu merah terbanyak di Premierleague.
Fakta ini bisa menjadi gambaran panasnya rivalitas di atas lapangan.
Sejak era Premierleague dimulai 1992, duel antara Liverpool vs Everton
telah menghasilkan 20 kartu merah. Jumlah ini yang terbanyak
dibandingkan pertandingan lainnya di EPL.
3. The Friendly Derby.
Derby Merseyside sempat disebut 'The Friendly Derby', karena banyak
suporter Liverpool dan Everton yang berkerabat bahkan satu famili.
Maka bukan hal yang aneh jika seringkali terlihat, dua kubu suporter
duduk bercampur di stadion. Ada kejadian unik di final Piala Liga 1984,
dimana suporter Liverpool dan Everton berbaur di stadion, kemudian
justru bersama-sama menyanyikan chant "Merseyside, Merseyside" dan "Are
you watching Manchester?". Namun menjelang periode 90an, rivalitas Derby
Merseyside semakin memanas, apalagi sejak era Premier League dimulai.
4. Sangat dekat.
Liverpool vs Everton adalah laga derby yang benar-benar sangat dekat.
Jika diibaratkan tetangga, rumah mereka cuma berbatas tembok penyekat.
Jarak antara Stadion Anfield dan Goodison Park cuma kurang dari 1
kilometer, hanya dibatasi sebuah area bernama Stanley Park!
5. Istilah 'Merseyside'.
Laga Liverpool vs Everton mendapat sebutan sebagai Merseyside Derby
sejak 1955, saat sebuah koran nasional memakai istilah tersebut.
6. Klub dari kota tersukses.
Derby Merseyside adalah laga dua klub di kota tersukses dalam sejarah sepakbola Inggris.
Secara statistik, kota Liverpool adalah yang tersukses di sepakbola
Inggris. Kota ini menghasilkan 27 trophy juara liga (dari Liverpool 18,
Everton 9), lebih banyak daripada kota Manchester (22) dan London (19).
7. Siapa yang lebih baik?
Siapa yang lebih baik di Derby Merseyside? Liverpool atau Everton?
Di era 60an, keduanya adalah juara reguler di liga Inggris. Namun
setelahnya, Liverpool menjadi lebih dominan, sedangkan Everton makin
melemah. Kalau soal jumlah gelar juara, sudah jelas Liverpool lebih
unggul.
Tren pertemuan di antara keduanya bisa dilihat pada grafik (klik gambar
untuk memperbesar), dimana Everton lebih banyak menang sebelum tahun
1970an. *jumlah kemenangan Everton: warna biru, Liverpool: merah, seri:
kuning.
Secara total, statistik hasil pertandingan Liverpool vs Everton hingga
saat ini: bertanding 218x, Liverpool menang 88x, seri 64x, Everton
menang 66x.
8. Jadwal yang unik.
Pengaturan jadwal Derby Merseyside sangat unik, karena selalu sama tiap musimnya.
Sejak 2003, jadwal derby pertama selalu berlangsung di Goodison Park
(kandang Everton), dan baru kemudian di Anfield. Ini bukan terjadi
karena kebetulan, tapi memang karena ada kesepakatan yang berkaitan
dengan siaran televisi Liga Inggris.
9. Everton tidak pernah jadi tamu?
Everton sejatinya tidak pernah menjadi tamu di Derby Merseyside. Kenapa?
Saat bertandang ke Anfield, Everton kembali ke rumah lamanya. Secara
historis, Everton adalah klub pertama yang menjadikan Stadion Anfield
sebagai kandangnya (1884-1892). Namun ketika Liverpool didirikan pada
1892, Everton pindah ke Goodison Park. Itulah sebabnya terkadang fans
Everton 'mengejek' Liverpool sebagai squatters atau penghuni liar.
10. Respek di tengah Rivalitas.
Tidak seperti kebanyakan klub derby lain, basis suporter Everton dan
Liverpool sangat berdekatan bahkan bercampur di satu wilayah. Tapi,
justru relatif jarang terjadi perkelahian fisik diantara kedua kubu
suporter.
Ada satu kejadian menarik beberapa tahun lalu, saat terjadi insiden
kriminal penembakan terhadap seorang bocah fans Everton tahun 2007.
Liverpool mengundang keluarga sang korban di sebuah laga Liga Champions.
Saat mereka masuk lapangan dengan mengenakan syal dan jersey Everton,
musik khas suporter Everton untuk pertama kalinya diputar di Stadion
Anfield! Dan Liverpudlian memberikan standing ovation sesaat sebelum
menyanyikan lagu 'You'll Never walk Alone'.
Satu kesimpulan besar yang bisa menjadi pelajaran: Everton dan Liverpool
adalah rival besar, secara tradisi berdasarkan fanatisme lokal mereka.
Tapi, di sana ada sebuah RESPEK yang menjembatani keduanya. Suporter
mereka bisa mengatakan saling membenci, tapi juga tidak menolak untuk
bersatu ketika punya alasan untuk itu. Semangat sportivitas yang keren,
cuma bertarung saat duel di lapangan.
Baca Juga :
Derby Panas Antara Si Merah dan Si Biru
keyword: everton fc, liverpool fc, everton vs liverpool, derby , derby merseyside