Inilah 5 Alasan Mahasiswa yang Tidak Punya LinkedIn itu Rugi!
Apa kamu pernah mendengar apa itu LinkedIn? LinkedIn adalah
situs yang membantu para profesional dan pencari kerja di
seluruh dunia untuk membangun jaringan kerja mereka.
Biarpun mayoritas pengguna LinkedIn adalah kaum profesional,
situs ini sebenarnya bisa sangat berguna bagi kamu yang masih
berstatus mahasiswa. Apa saja sih alasannya?
1. Kamu bisa terhubung dengan mereka yang lebih dulu sukses di bidang impianmu.
Ada lebih dari 3 juta pengguna LinkedIn Indonesia. Mereka berasal dari berbagai industri: pemasaran, engineering/teknik,
IT, operasional, media, hingga perbankan. Posisi mereka pun
bermacam-macam: dari CEO, manajer, staf administrasi, hingga HRD.
Carilah para profesional yang sudah terjun lebih dulu
di bidang karir impianmu. Tambahkan mereka ke jaringanmu. Jangan
lupa, sisipkan pesan sopan yang menerangkan kenapa kamu ingin
terhubung dengan mereka. Misalnya saja: “Saya X dari
Universitas Y, ingin belajar dari Bapak/Ibu tentang seluk-beluk
berkarir di industri Z. Saya bercita-cita terjun ke sana
setelah sarjana, dan ingin bersiap diri dari sekarang. Semoga
Bapak/Ibu berkenan.”
Terhubung di LinkedIn bisa membantumu mengetahui seluk-beluk
aktivitas mereka di dunia profesional. Kamu juga bisa memperkirakan,
keahlian apa saja yang harus kamu punya agar bisa berkarir seperti
mereka?
2. Kamu bisa mendapat berbagai nasihat karir yang berguna, bahkan sebelum terjun ke dunia kerja.
LinkedIn tidak hanya berisi profil-profil karyawan dan pencari
kerja dari seluruh dunia. Situs ini juga mempublikasikan berbagai
artikel yang berguna untuk para profesional dan pencari kerja.
Para penulisnya pun tidak main-main. CEO Virgin Group dan miliarder asal Inggris, Richard Branson, pernah menulis “
Five Top Tips for Starting a Successful Business“. Deepak
Chopra, Jeff Weiner, dan nama-nama besar lainnya akan memberimu nasihat
mingguan tentang tips menyeimbangkan karir, hingga apa yang harus kamu
pelajari ketika berada di bangku kuliah. Di mana lagi
kamu bisa membaca postingan-postingan seperti ini?
3. Kamu juga akan tahu seluk-beluk perusahaan incaranmu.
Salah satu hal yang akan mengesankan pewawancara kerja adalah
pengetahuanmu tentang perusahaan tempatmu melamar. LinkedIn bisa
memberimu gambaran lebih jauh tentang profil perusahaan tersebut.
Tidak hanya visi-misi mereka, tetapi juga metode rekrutmen, penghargaan
yang diraih, serta penilaian para pengguna LinkedIn
terhadap perusahaan tersebut.
Kamu bisa mem-follow perusahaan incaranmu itu
demi informasi tentang lowongan kerja terkini. Males banget
‘kan kalau kamu urung kerja di perusahaan impian karena tak tahu
mereka sedang buka lowongan?
4. Daripada melamar, kamu bisa dilamar oleh perusahaan!
Para perusahaan juga biasa mencari calon karyawan potensial
lewat LinkedIn, lho. Kalau kamu memiliki profil pengguna yang baik dan
pengalaman yang relevan dengan yang mereka cari, jangan kaget ketika
kamu mendapat “kejutan” berupa panggilan wawancara di suatu perusahaan
atau bank.
Apa saja sih yang harus ada di profil LinkedIn yang oke untuk mahasiswa?
- Foto profil. Kalau foto aja kamu nggak punya, para profesional akan menganggap kamu nggak serius.
- Pengalaman. Ingat, jangan lakukan kesalahan dengan menulis semua pengalaman organisasi dan volunteering yang kamu punya. Fokuslah pada hal-hal yang memang relevan dengan “target viewer” kamu.
- Rekomendasi dari dosen. Sebagai mahasiswa, mungkin kamu belum
banyak punya pengalaman kerja. Untuk mengakalinya, mintalah
rekomendasi dari dosenmu tentang performa kamu di kelas atau tugas-tugas
baik yang pernah kamu hasilkan.
- Kelas-kelas yang kamu ambil dan kegiatan UKM yang kamu ikuti.
5. LinkedIn membantumu terhubung dengan para mahasiswa brilian lainnya
Kamu memang bisa terhubung dengan mereka via Facebook dan
Twitter. Tapi hanya lewat LinkedIn kamu bisa menyelami lebih dalam
pribadi mereka di dunia profesional. Pendeknya,
kamu seolah-olah sedang membaca CV mereka dan mengetahui minat
kerja mereka.
Ketika kamu tahu mereka mendapatkan job di
kantor yang menurutmu keren, kamu bisa mengunjungi profil
mereka dan menilai apa yang kira-kira membuat kantor tersebut
tertarik mempekerjakan mereka. Selain itu, kamu juga bisa
menggunakan LinkedIn untuk menawarkan kerjasama menjadi panitia di acara
kampus yang kamu gawangi. Apa ruginya, coba?
Bagaimana menurutmu sekarang? Apa sudah yakin bahwa kamu harus rajin
main di LinkedIn? Selamat mencoba, semoga kamu benar-benar akan
mendapat manfaat yang telah disebutkan di artikel ini, ya! (sumber:
hipwee)